Di Beberapa Post saya sebelumnya (Jika anda membacanya) sudah beberapa kali saya menyinggung Bahkan sedikit Membahas tentang Pengertian DHCP. Contohnya saja Pada Tutorial saya tentang Dasar Konfigurasi RB750 Sebenarnya sudah di Bahas tentang Konfigurasi DHCP Server Mikrotik namun tidak saya jelaskan Secara Rinci dan Pada Kesempatan ini saya akan mencoba membahas Lebih detail Tentang Pengertian dan Konfigurasi DHCP Pada Mikrotik
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) Adalah
sebuah Sistem Pengalamatan Atau Pendistribusian IP Address Secara
otomatis. Komputer atau perangkat jaringan Yang bertugas memberikan
Konfigurasi IP Address Kepada Komputer atau perangkat Lain biasa disebut
dengan Komputer DHCP Server. Sedangkan Komputer atau Perangkat Jaringan yang Merequest atau meminta Konfigurasi IP Address disebut Komputer DHCP Client.
Selain DHCP Server dan DHCP Client sebenarnya masih ada satu lagi Jenis DHCP, Yaitu DHCP Relay, DHCP Relay Mungkin kurang akrab di telinga kita Karena memang DHCP Relay sangat jarang digunakan namun walaupun jarang digunakan DHCP Relay ini sangat membantu untuk Arsitektur jaringan dalam skala besar. Cara kerja DHCP Relay adalah Meneruskan DHCP Request yang dikirimkan dari DHCP Client Ke DHCP Server, Selanjutnya Respon yang diberikan Oleh DHCP Server akan di teruskan ke DHCP Client melalui DHCP Relay
FYI : Tutorial Ini saya Ambil dari Blog Saya yang Lama yaitu www.sekolah-jaringan.blogspot.com. Blog saya tersebut sudah tidak lagi saya gunakan yang menyebabkan saya harus memindah Isi artikel yang ada Blog tersebut Ke Blog saya Yang ini (catatan lamers). perlu diingat saya tidak Mencopy Paste dari Artikel Orang lain, Melainkan Dari Blog Saya Sendiri !!!!
Untuk Mempermudah Pemahaman tentang DHCP Relay Anda bisa melihat Gambar di bawah ini
Cara Kerja DHCP
- IP Least Request - Merupakan proses saat client meminta nomor IP ke server (broadcast mencari DHCP server).
- IP Least Offer - DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP.
- IP Lease Selection - Client memilih penawaran DHCP server yang pertama diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP Server.
- IP Lease Acknowledge - DHCP server memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa konfirmasi no IP dan informasi lain kepada client dengan sebuah ACKnowledgment. Setelah server memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool.
- Lease Period - Pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai, nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada client yang membutuhkan.
Kelebihan DHCP Server
- Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server.
- Memudahkan seorang administrator jaringan dalam memberikan nomor ip address secara otomatis di komputer dalam jaringan tanpa harus mengisi secara manual.
- Menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain.
- Didesain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks.
- Memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak sedang menggunakannya (off).
- Memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server.
- Memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter kofigurasi lainnya kepada client, seperti DNS Server & Default Gateway.
- Mencegah terjadinya IP Conflict
Kekurangan DHCP Server
- Semua pemberian IP bergantung pada server, maka dari hal itu jika server mati maka semua komputer akan disconnect dan saling tidak terhubung.
- Tidak adanya otorasi ( pembuktian keaslian ). Selama komunikasi antara DHCP sever dan DHCP klien. Sehingga DHCP server tidak mengetahui jika ada DHCP klien yang tidak sah didalam jaringan. Juga DHCP klien tidak mengetahui ada DHCP server yang tidak sah didalam jaringan. Jadi kemungkinan ada komputer DHCP server dan klien palsu ( yang tidak termasuk dalam jaringan yang dibuat ).
Konfigurasi DHCP Server di Mikrotik
- Login Ke Mikrotik Menggunakan Winbox
- Klik IP - DHCP Server - DHCP Setup
- Pilih Interface Yang akan di setting Sebagai Interface DHCP Server
- Isi DHCP Address
- Isi Gateway yang akan diberikan Ke DHCP Client
- Address To Give Out (Rentang IP/Pool)
- Isi DNS Server yang akan diberikan ke DHCP Client
- Isi Lease Time (Lamanya IP Dipinjamkan Ke sebuah perangkat)
- Selesai
Konfigurasi DHCP Client di Mikrotik
Untuk Setting DHCP Client Sebenarnya sangat mudah, Namun kadang administrator jaringan tidak Menggunakan fitur ini dikarenakan Interface yang mengarah ke Internet biasanya Disetting Static. Jadi jikalau anda ingin melakukan konfigurasi Mikrotik sebagai Client maka Hapus dulu Settingan IP Address pada interface yang akan kita Buat sebagi DHCP Client
Contoh saya akan Menggunakan Ether1 yang terhubung ke Modem, dimana Modem Menjalankan fungsi DHCP Server dan Ether1 Mikrotik akan dijadikan DHCP Client
- Klik IP
- Klik DHCP Client
- Klik + (Tambah)
- Pilih Interface
- Centang Use Peer DNS
- Centang Use Peer NTP
- Centang Add Default Route
- Klik OK
- Selesai
Konfigurasi DHCP Relay di Mikrotik
Untuk Mengkonfigurasi Mikrotik sebagai DHCP Relay ada baiknya kita ambil contoh pada Gambar dibawah ini untuk Mempermudah pemahaman
Jika merujuk pada Gambar diatas, Maka yang akan kita settinganya akan seperti ini :
Konfigurasi DHCP Server Pada Mikrotik 1
- Membuat 2 Buah IP Pool
- Membuat 2 Buah DHCP Server
- Membuat Network Untuk Masing-masing DHCP Sever
Oke Konfigurasi di Mikrotik Yang akan menjadi DHCP Server telah Selesai
Sekarang kita akan mengkonfigurasi Mikrotik Ke 2 yang akan di Setting sebagai DHCP Relay
Konfigurasi DHCP Relay Pada Mikrotik 2
- Klik IP
- Klik DHCP Relay
- Klik + (Tambah)
- Beri nama
- Pilih interface
- Isi DHCP Server
- Isi Local Address
- Ulangi Sekali Lagi Untuk Interface selanjutnya
3 komentar
gan bagi tutorialnya ... trimakasih ini materi dari beberapa web yg memahamjkan saya
Itu diatas udah tutorialnya gan
jossssss guruuuu.....!!!!
EmoticonEmoticon