Assalmualaikum, Install Laptop menggunakan PC/Komputer mungkin terdengar sedikit aneh dan membingunkan bagi yang tidak mengerti apa maksud dari judul tersebut. Mungkin Cerita kali ini akan memberikan gambaran atau penjelasan pada anda tentang apa maksud dari Judul dari Artikel ini.
Instalasi OS atau sistem Operasi pada PC/Komputer, Laptop maupun smartphone sudah menjadi rutinitas yang saya lakukan hampir setiap harinya. Jadinya saya sudah lumayan banyak pengalaman untuk tiap masalah-masalah yang terjadi ketika akan melakukan Instalasi OS pada Komputer/Laptop atau Smartphone.
Beberapa masalah yang biasa muncul saat melakukan instalasi Laptop atau menjadi penyebab Laptop itu di install adalah kira-kira sebagai berikut
- Ada laptop yang hanya stuck atau terhenti di Logo Laptopnya dan tidak bisa melanjutkan membaca OS yang ada di Harddisk
- Ada Laptop yang Bootloop alias Booting berulang-ulang kali tapi tetap tidak bisa masuk ke Windows
- Ada Pula Laptop yang tidak terdeteksi di BIOS
- Ada Laptop dengan Hardisk dengan sistem UEFI/GPT yang tidak memperbolehkan dilakukanya instalasi OS
- dan masih banyak lagi hal-hal lain yang sering saya jumpai mengenai Trouble pada Laptop/PC
Untuk media Instalasi OS saya menggunakan USB Flashdisk dengan alasan lebih mudah dan simpel untuk digunakan dibandingkan dengan kaset DVD yang berukuran besar, dan beresiko rusak jika piringanya tersebuth atau bahkan tergores.
Kadang, ketika masalah2 yang berkaitan dengan Instalasi ini terjadi, seperti Waktu proses instalasi sudah dimulai, namun pada tampilan Pemilihan driver, muncul sebuah peringatan atau informasi yang menginformasikan bahwa HDD tidak terdeteksi yang artinya proses instlasi gagal dan tidak dapat dilanjutkan, Hal yang saya ambil untuk masalah tersebut, saya sering kali membongkar Casing Laptop untuk melepas HDD laptop tersebut, untuk dipasang di PC dengan tujuan untuk memeriksa keadaan hardisk tersebut, sekaligus melakukan Backup data dari Partisi C ke partisi lainya.
Setelah proses Analisa dan Backup data pada HDD saya tidak langsung memasngkanya kembali, namun saya langsung melakukan instalasi pada HDD laptop tersebut saat posisinya masih terpasang di PC. nah agar tidak salah memilih partisi tempat untuk diinstalnya OS maka Harddisk PC yang asli saya cabut dulu kabel Satanya.
Perlu diketahui juga, media yang saya gunakan untuk instalasi ada Flashdisk dengan bantuan Aplikasi Yumi Multiboot agar USB Flashdisk tadi bisa Booting. Nah ada Ketentuan yang harus anda ketahui jika anda melakukan instaslasi menggunakan USB dengan bantuan aplikasi Yumi Multiboot, yaitu saat proses instalasi tengah berlangsung, anda harus stand by menunggu instalasi tahap awal selesai terlebih dahulu, maksudnya begini, tahap instalasi Awal itu adalah proses copy atau menyimpan file installer yang ada di Flashdisk ke HDD, dan dilanjutkan dengan Instalasi beberapa aplikasi awal. dan Setelah proses tersebut selesai, maka akan muncul sebuah dialog baru yang menginformasikan bahwa proses Instalasi akan dilanjutkan setelah melakukan Reboot atau restart ulang
Nah pada tahap inilah yang penting anda harus perhatikan, saat dialog reboot telah muncul, anda harus sesegera mungkin mencopot atau mencabut USB Flashdisk yang terpasang di PC sebelum Komputer kembali Hidup dan melakukan Booting, karena kalau anda tidak mencabutnya maka Proses instalasi akan kembali di mulai dari awal lagi.
Biasanya saya, setelah proses Instalasi awal (Copy file ke HDD) Hardisk Laptop tadi saya cabut juga lalu saya pasangkan kembali di Laptop sebelum PC/Komputer itu hidup dan melanjutkan Proses instalasi di PC tersebut. nah Setelah harddisk terpasang kembali ke Laptop, maka saat laptop kita hidupkan maka Laptop akan melanjutkan proses instalasi kedua yang tadi kita mulai dari PC
Tujuannya adalah, jika saat Proses Instalasi pertama dan kedua tetap saya biarkan di PC, maka biasanya akan muncul beberapa error saat HDD tersebut dikembalikan ke Laptop. Yang paling sering terjadi adalah saat proses instalasi kedua, Windows akan membaca seluruh perangkat yang ada pada PC tersebut, seperti WLAN,LAN,VGA dan lainya, dan jikalau dalam Installer windows terdapat Driver yang cocok untuk perangkat2 tersebut dan akan menginstallnya secara otomatis. Alhasil saat HDD kita kembalikan ke Laptop maka biasanya akan ada warning atau error ketidak cocokan driver yang terinstall di HDD dengan yang aslinya yang ada di Laptop.
Salah satu dampaknya adalah saat HDD yang sudah selesai diinstall sampai selesai melalui PC dan dikembalikan ke Laptop biasanya akan muncul Bluescreen sehingga Laptop tidak bisa hidup dengan Normal karena adanya kesalahan pada driver. Oleh karenanya Instalasi tahap kedua memang sudah seharusnya dilakukan saat HDD sudah kembali ke tempat asalnya, agar jikalau proses Installing driver terjadi, maka Driver yang diinstal pasti sudah cocok dengan Fisik asli dari Device/Perangkat/periperhal yang ada di Laptop yang bersangkutan .
EmoticonEmoticon