29 November 2016

Mengatasi A Printer ink pad is at the end of the services life pada printer Epson type L120 dengan WIC Reseter

Assalamualaikum
Kali ini saya akan share bagaimana caranya mengatasi Error A Printer ink pad is at the end of the services life pada printer Epson type L120
Mengatasi A Printer ink pad is at the end of the services life pada printer Epson type L120 dengan WIC Reseter
Error seperti ini dibarengi dengan lampu indikator pada printer yang terus berkedip kedip tanpa adanya respon apapun dari printer seolah olah printer sedang dalam keadaan Mati suri.
Mengatasi A Printer ink pad is at the end of the services life pada printer Epson type L120 dengan WIC Reseter

Jika diterjemahkan dalam bahasa indonesi kira kira arti dari Error diatas adalah Ink Pad Printer telah mencapai akhir masa servis silahkan hubungi epson support. Pesan Error seperti ini pasti akan ditemui oleh semua pengguna Printer Epson yang model pembuangan tintanya tidak berada di luar seperti pada printer Canon IP2770 dan kawan-kawannya. 

Kebanyakan Printer Epson memang didesain dengan tempat pembuangan tinta yang sudah menyatu didalam Casing printer. Sehingga saat Pesan error seperti ini telah muncul maka itu artinya tempat pembuangan tinta pada Printer sudah Full dan harus di bersihkan kembali. 

Cara mengatasinya yaitu dengan membuka atau mengeluarkan bagian pembuangan tinta lalu membersihkan serat atau gabus yang ada didalamnya lalu memasangnya kembali pada printer.
Mengatasi A Printer ink pad is at the end of the services life pada printer Epson type L120 dengan WIC Reseter
Namun walaupun secara fisik tempat pembuangan tinta sudah kita bersihkan, tetap saja printer masih belum bisa digunakan Karena kita masih harus mereset pembuangan tintanya melalui software.
Mengatasi A Printer ink pad is at the end of the services life pada printer Epson type L120 dengan WIC Reseter

Untuk melakukan Reset pada Printer bermerek Epson ini kita membutuhkan sebuah aplikasi reseter agar printer epson bisa kembali digunakan secara Normal. Kali ini Printer yang bermasalah adalah Printer Epson L120.
  • Download Aplikasi WIC disini
  • Saat pertama kali dijalankan WIC akan mendownload File database list Printer yang support atau cocok atau bisa di reset menggunakan Aplikasi ini
    Mengatasi A Printer ink pad is at the end of the services life pada printer Epson type L120 dengan WIC Reseter
  • Saat proses Downloading telah selesai maka dibagian kiri Aplikasi WIC akan muncul Printer yang terhubung dengan komputer anda. Lalu akan muncul juga sebuah Pop Up lalu pilih Select Nama Printer (Epson L120)
  • Klik Continue
  • Karena masalah atau Error yang terjadi pada kasus saya adalah Ink Pads yang sudah full maka disini yang harus dipilih adalah Reset Waste Counter
  • Pada bagian ini anda akan diminta untuk memasukan serial number, namun jika anda tidak punya maka dikolom serial number isikan trial . lalu Klik OK
  • akan muncul sebuah Pop up lagi yang menginformasikan bahwa WIC trial hanya bisa dilakukan maksimal 1 x untuk tiap printer. Artinya jika nanti printer yang bersangkutan perlu di reset lagi, maka Key trial ini sudah tidak bisa digunakan. karena hanya untuk 1 x saja. Klik OK
  • Maka proses Reset akan mulai berjalan
  • Setelah selesai tampilanya akan seperti ini
  • Jika sudah, maka anda diminta untuk mematika atau turn off printer epson anda yang bermasalah. dan Setelah dihidupkan kembali maka printer sudah bisa digunakan kembali seperti sedia kala
Sekian artikel tentang reset Printer Epson L120. Sampai berjumpa lagi di artikel lainya. Semoga artikel kali ini bisa bermanfaat untuk anda
Wassalam.

25 November 2016

Skenario 3 - Manajemen Bandwidth untuk user Hotspot yang di ByPass/Binding

Tags
Assalmualaikum
Kebetulan malam ini saya penyakit insomnia saya kambuh lagi, daripada begadang gak ada untungnya mendingan saya nulis blog. Nah kali ini saya ingin share bagaimana caranya manajemen Bandwidth pada user hotspot yang di Binding atau di Bypass melalui mikrotik menggunakan fitur simple Queue.

Saya menggunakan Simple Queue karena tadi saya baca di salah satu group facebook, Simple Queue bisa menghemat resources mikrotik ketimbang menggunakan Queue Tree yang notabenenya memerlukan mangle untuk melakukan marking terlebih dahulu sebelum proses queue berjalan

Skenario yang akan kita bahas kali ini simpel saja. Anggaplah ada 2 Client anda yang perangkatnya di Bypass/binding sehingga ia tidak perlu melakukan login lagi. Dan kita akan melakukan limitasi bandwidth kepada kedua Client atau user tersebut.

Sebagai contoh kedua User tersebut mendapatkan IP dari DHCP server, maka yang perlu di lakukan adalah membuat static IP Address pada kedua client tersebut dengan cara : 
  • Pada menu DHCP Server di tab Leases double klik IP user tersebut lalu Pilih make static
    Skenario 3 - Manajemen Bandwidth untuk user Hotspot yang di ByPass/Binding
  • Begitupun di menu ARP, Double Klik pada IP/MAC Address user tersebut lalu pilih Make Static
    Skenario 3 - Manajemen Bandwidth untuk user Hotspot yang di ByPass/Binding

Tujuan dilakukan hal ini untuk mencegah adanya user yang mencoba mengganti IP Address pada Perangkat mereka secara manual karena akan membuat konfigurasi yang sudah kita buat menjadi sia-sia dan tidak kena sasaran.
  • Setelah itu masuk ke Menu Hotspot. lalu di Tab Host klik 2 x lagi IP/MAC user yang akan dibinding lalu pilih Make Binding dan pada pilihan Type pilih Bypassed
    Skenario 3 - Manajemen Bandwidth untuk user Hotspot yang di ByPass/Binding

Sampai disini kedua client kita sudah selesai dibypass/binding sehingga mereka tidak perlu melakukan login hotspot lagi. Langkah selanjutnya adalah melakukan Limitasi bandwidth pada kedua klient tersebut menggunakan simple Queue

Asumsi Bandwidth yang tersedia adalah 1Mbps upload maupun download. dan kita mengingikan agar kedua client tersebut bisa mendaptkan masing-masing 512Kbps jika keduanya sedang menggunakan Akses internet. Namun jika hanya salah satu saja yang sedang menggunakan Internetnya maka ia bisa mendapatkan full 1Mbps bandwidth.

  • Klik menu Queue lalu klik tab Simple Queue dan Klik tombol + (Tambah) untuk menambah sebuah queue baru yang akan difungsikan sebagai parent dari kedua client tersebut.
  • Beri nama Client Bypass ALL lalu isi nilai max-limit upload dan download sesuai kebutuhan dan keinginan anda. dalam hal ini saya mengisinya dengan nilai 1Mbps
    Skenario 3 - Manajemen Bandwidth untuk user Hotspot yang di ByPass/Binding
  • Buat lagi sebuah Queue baru dengan mengklik tombol + lalu name di isi Client 1 . Target address dimasukan IP dari User pertama pada Kolom max limit upload/download di isi 1Mbps 
    Skenario 3 - Manajemen Bandwidth untuk user Hotspot yang di ByPass/Binding
  • lalu klik Tab Advanced. pada Pilihan Limit-at Upload dan Download di isi 512K lalu parent dipilih Queue yang pertama tadi kita buat
    Skenario 3 - Manajemen Bandwidth untuk user Hotspot yang di ByPass/Binding
  • Lakukan hal yang sama untuk Queue bagi user kedua

Uji Coba

Disaat kedua Client aktif dan menggunakan alokasi bandwidth yang diberikan maka masing-masing client akan mendapatkan Bandwidth seperti nilai limit-at yang tadi kita input sebesar 512Kbps
Skenario 3 - Manajemen Bandwidth untuk user Hotspot yang di ByPass/Binding


Sedangkan saat hanya ada 1 User/Klient yang aktif dan klient 1 nya lagi tidak sedang menggunakan alokasi bandwidthnya maka seluruh bandwidth yang tersisa akan diberikan pada Client yang sedang aktif tadi
Skenario 3 - Manajemen Bandwidth untuk user Hotspot yang di ByPass/Binding

Sekian dan Terima kasih

Cara Setting Nanostation Loco M2 Sebagai Client

Tags
Assalmualaikum
Malam ini saya ingin share bagaimana caranya melakukan konfigurasi pada Radio Wireless Ubiquiti Nanostation Loco M2 dengan Mode Client. kebetulan saat ini ditempat saya kondisi jaringan lagi lelet dikarenakan lagi banyak yang pakai jadinya biar bisa ngeblog dengan lancar saya pinjam koneksi internet dari tetangga sebelah :D.

Nah wifi tetangga sebelah saya lumayan cepet internetnya, trus SSID nya pun nyampe dirumah saya walaupun perangkat yang ia gunakan hanyala perangkat Indoor yaitu Modem Bawaan dari telkom yang sudah Include Wireless.

Walaupun SSID nya nyampe di rumah saya namun signal yang diterima hanya 1 bar saja, jadi agar kulitas signalnya bisa bagus maka saya harus menggunakan Radio Wireless lagi untuk dijadikan Client sebagai penangkap signal dari AP Indoor tersebut

Perangkat yang tersedia, kebetulan tinggal si Nanostation Loco M2 ini, sedangkan teman-teman lainya udah mengudara di tiang untuk di fungsikan di RT/RW Net saya.

Langkah Langkah


  1. Atur IP LAN PC/Laptop anda
    Cara Setting Nanostation Loco M2 Sebagai Client
  2. Akses menu konfigurasi Nanostation Loco M2 melalui browser 
  3. Login menggunakan username ubnt dan password ubnt
    Cara Setting Nanostation Loco M2 Sebagai Client
  4. pada tab wireless, wireless mode di ubah menjadi station lalu Klik Select maka akan muncul jendela baru yang menampilkan informasi berupa SSID yang terdeteksi oleh Nanostation Loco M2 
    Cara Setting Nanostation Loco M2 Sebagai Client
  5. lalu Pilih salah satunya dan Klik Lock to AP
    Cara Setting Nanostation Loco M2 Sebagai Client
  6. Jika wireless yang anda pilih tadi menggunakan password maka masukan Passwordnya lalu klik Change lalu Klik Apply maka perangkat akan melakukan reboot
  7. Setelah proses reboot seharusnya Nanostation Loco M2 sudah terhubung dengan AP pusat. Untuk detailnya bisa anda lihat pada Tab Main.
    Cara Setting Nanostation Loco M2 Sebagai Client
Selesai

23 November 2016

Install Ubuntuk Desktop Menggunakan Flahdisk dengan bantuan Rufus

Assalamualaikum
Kali ini saya ingin share bagaimana caranya membuat Flashdisk Bootable untuk menginstall Ubuntu. Komputer yang akan saya install linux ubuntu ini adalah komputer kantor yang saya gunakan selama ini dengan sistem operasi Windows 7.

Perlengkapan yang dibutuhkan

  1. File ISO ubuntu
  2. Flashdisk Min 4Gb
  3. Software Rufus

Langkah Langkah

  • Download File Ubuntu dalam Bentuk ISO melalui Link yang ada diatas
  • Download Juga aplikasi Rufus
  • Siapkan Flashdisk lalu tancapkan ke Komputer/Laptop
  • Jalankan Aplikasi Rufus
    Install Ubuntuk Desktop Menggunakan Flahdisk dengan bantuan Rufus
  • Klik Icon CD lalu arahkan ke Folder tempat anda menyimpan File Ubuntu ISO yang sudah anda download tadi lalu pilih file tersebut
    Install Ubuntuk Desktop Menggunakan Flahdisk dengan bantuan Rufus
  • Klik Start lalu Klik Yes ketika muncul jendela yang Download Syslinux Software
    Install Ubuntuk Desktop Menggunakan Flahdisk dengan bantuan Rufus
  • Klik Ok
    Install Ubuntuk Desktop Menggunakan Flahdisk dengan bantuan Rufus
  • Konfirmasi dengan memilih Ok untuk melanjutkan
    Install Ubuntuk Desktop Menggunakan Flahdisk dengan bantuan Rufus
  • Setelah selesai,Restart Komputer anda dan ubah Urutan Boot pada BIOS menjadi FDD terlebih dahulu agar flashdisk terbaca duluan saat komputer pertama kali dihidupkan
  • Selesai.

Sekian dan Terima Kasih :D.

21 November 2016

Polarisasi Antena di TP-Link WA5210G disisi Client jadi Solusi masalah

Tags
Assalmualaikum
Bermain jaringan wireless dengan membuka usaha sekelas RT/RW Net membuat saya belajar banyak hal. Mulai dari bagaimana caranya melakukan konfigurasi radio wireless, konfigurasi mikrotik, bikin tiang monopole, sampe urusan panjat memanjat tiang.

Kalo usaha udah mulai jalan, diawal-diawal saat client masih 1-2 orang, terasa nampaknya semuanya berjalan normal, namun ketika client/user kian bertambah dengan berbagai macam merek perangkat yang berbeda-beda serta keperluan dan kebutuhan akses internet yang berbeda-beda pula, maka akan mulai muncul masalah masalah yang bikin pusing tujuh keliling

Pengalaman saya pribadi, saat client udah mulai banyak, mau tidak mau saya harus mengganti beberapa perangkat saya yang kapasitasnya hanya mampu menangani beberapa user saja dengan menggantinya dengan perangkat lain beda merek dan beda type dan tentunya dengan harga yang jauh lebih Muahaal mengingat kemampuanya untuk menangani kebutuhan saya. Harapanya alat yang baru ini bisa menghandle seluruh user/client yang menjadi konsumen di RT RW Net Milik saya.

Nah salah satu perangkat yang saya ganti adalah Radio Wireless AP yang sebelumnya menggunakan TP-Link WA5210G kini saya ganti menjadi merek tetangga sebelahnya yaitu Rocket M2 + Omni AMO2G13. di sisi Client device yang digunakan pun bermacam-macam merek dan type, ada yang menggunakan TP-Link WA5210G, 7210, Bullet M2, NanoStation, NS Loco, hingga Radio Indoor yang di paksakan jadi Outdoor karena alasan ekonomis :D.

Setelah Radio Pusat saya ganti, sebagian besar disisi client bisa mendapatkan koneksi yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Apalagi Client dengan perangkat yang sejenis dengan AP saya (UBNT), apalagi kalo udah MIMO, koneksi yang didapatkan pun jauh lebih stabil ketimbang sebelumnya sewaktu saya menggunakan 5210G sebagai AP Pusatnya.

Oia, Lokasi tempat tinggal, sekaligus pusat RT/RW Net ini berada di kaki bukit, maklumlah saya tinggal di daerah yang disebelah kirinya laut dan sebelah kananya Gunung. jadinya bangunan disini hanya ada 2 Lokasi, kalo bukan di pinggir laut berarti diatas gunung :D. nah posisi saya sedikit lebih dekat di pinggiran laut, sedangkan rata2 user berada di atas bukit yang tingginya sekitar 40Meter dari permukaan laut, tiang punya saya hanya sekitar 20 meteran. jadinya rata2 antena Client saya buat agak condong kebawah agar bisa sejajar dengan Radio AP yang posisinya lebih rendah.

2 Hari 2 Malam saya di cecar pertanyaan oleh salah seorang client tentang koneksi ditempatnya yang menjadi sangat buruk, awalnya pun saya kebingungan, karena client yang lain berpendapat sebaliknya, trus kenapa hanya ada 1 yang mengeluh dengan alasan koneksi jelek. Akhirnya saya coba datangi dan Cek langsung keadaan perangkat dan kabel-kabelnya apa ada masalah atau tidak, dan ternyata semuanya normal dan berfungsi dengan baik. Just info perangkat yang digunakan oleh client saya yang satu ini adalah TP-Link WA5210G. saya coba scan/site survey untuk melihat signal yang didapatkan dari pemancar pusat saya. Hasilnya terbalik dengan ekspetasi saya. signal malah semakin lemah daripada Sewaktu dulu saya menggunakan WA5210G sebagai Access Point .

Padahal kalau dari HP signal yang dipancarkan oleh RM2+Omni ini bisa dijangkau dari jarak -+ 1Km walaupun hanya 1 bar, tapi client dengan perangkat Radio Wireless yang jaraknya hanya -+ 30M malah dapat signal 11dB bahkan drop hingga 4dB. Solusi akhir saya adalah mengganti TP-Link WA5210G ini dengan Nanostation Loco M2, namun sebelum saya menukar/menggantinya saya mencoba untuk merubah polarisasi antena disisi client yang tadinya Vertikal menjadi Horizontal. Setelah Reboot hasilnya pun berubah drastis, dari yang tadinya signal hanya mentok di 11dBi kini bisa normal kembali dikisaran 40dBi dan ping ke router bengkak bisa sampe 4 digit kini normal menjadi 1 digit.

Dari Cerita panjang lebar diatas, solusi yang saya dapatkan adalah "Mengubah Polarisasi dari Vertikal menjadi Horizontal" . Mohon maaf atas artikel yang kepanjangan dan tidak bermutu ini. Sekian dan terima kasih 


20 November 2016

Point To Point (PTP) Wireless 40.2 Km Menggunakan Rocket M5 + RD34dBi

Tags
Assalamualaikum,
Kali ini saya akan Share pengalaman tentang PTP Wireless Menggunakan Produk UBNT (Ubiquity Network) Yaitu Rocket M5 di sandingkan dengan Antena Rocket Dish 34dBi. Artikel ini merupakan bagian terpisah dari Artikel saya sebelumnya tentang PTP 100 Km.
Point To Point (PTP) Wireless 40.2 Km Menggunakan Rocket M5 + RD34dBi
Tab Main di Sisi Client
Di sisi AP dan Client keduanya menggunakan Device/Perangkat yang sejenis. Posisi ketinggian di sisi Client kurang lebih 70 Meter. Tower yang digunakan kebetulan numpang disalah satu Tower milik Perusahaan PT Telkomsel, dan Antena+ Radio tersebut dipasang tepat di Pucuk tower ini.
Tab Main di Sisi Access Point (AP)
Untuk AP (Access Point a.k.a Pemancar) posisinya sedikit lebih rendah yaitu di ujung Tiang Monopole dengan panjang -+12 Meter yang di pasang di lantai 2 bangunan Kantor. Jadi total ketingginyanya kira-kira sekitar 20an Meter. Untuk link sebenarnya LOS karena tidak ada bangunan lain yang lebih tinggi dari posisi AP karena kebetulan Posisi AP dan Client berada dekat dengan Bibir pantai. dan Link PTP kali ini akan menempuh 2 pulau yang terpisahkan oleh laut

Jarak udara dari Titik AP dan Client jika diukur diatas map menggunakan titik Koordinat yang didapat dari GPS berkisar sekitar 40.2 Km. Walaupun jarak antar keduanya LOS alias tanpa ada halangan tapi tetap saja AP dan Client tidak bisa terlihat dengan mata telanjang, jadi untuk melakukan Pointing kami hanya bermodalkan GPS, Arah kompas, dan Perkiraan.

Kebutuhannya pun tidak muluk-muluk, yang penting bisa mampu membawa 5 Mbps dan Maksimal 10 Mbps karena nantinya link ini hanya akan digunakan untuk keperluan Internal kantor saja, jadi Link tersebut tidak akan digunakan untuk dialiri internet melainkan hanya akses Client yang ada di Kantor Cabang dan Server yang ada di kantor Pusat.

Sebelum AP dan Client naik ke atas tower, keduanya telah dikonfigurasi memang dari Bawah agar nantinya saat mengudara nanti hanya tinggal dilakukan Pointing saja. Kenyataanya berbeda, saat Keduanya dinaikan ke tower, Hasil yang didapatkan sangat tidak memuaskan, ditandai dengan singal diatas -90dBm CCQ -+60% dan TX/RX Rate yang sangat kecil bahkan kadang putus.
Nilai Distance yang dibuat Auto Adjust
Pointing berulang-ulang pun dilakukan dengan perlahan namun hasilnya sama saja, akhirnya dilakukan Konfigurasi kembali dengan mengganti Channel (Channeling) menonaktifkan fitur WDS, menonaktifkan Fitur AirMax dan Distance pada tab advance dibuat Auto Adjust serta Channel Width yang tadinya 40Mhz saya turunkan menjadi 20Mhz. Hasilnya jauh lebih baik dan sudah hampir memenuhi harapan. Namun masih ada beberapa kendala seperti rx/tx rate yang kurang stabil. Analisa saya ini disebabkan tinggi dikedua sisi yang tidak sama sehingga tidak terpenuhinya fresnel Zone. 

Oia perlu diketahui, dikantor kami menggunakan Mikrotik sebagai pusat pengaturan Jaringan, jadi Server, LAN di Kantor pusat dan Link PTP ke kantor cabang semuanya terpusat di Mikrotik. walaupun Link PTP sudah UP muncul sebuah problem baru yaitu di Mikrotik pada tab ARP MAC Client yang terbaca di situ adalah MAC Station bukan MAC Address dari End Devices seperti Laptop/PC/Smartphone. Penyebabnya ya karena Fitur WDS yang tadi di Nonaktifkan tersebut.

Berdasarkan beberapa referensi yang saya baca, penggunaan Fitur WDS ini akan mengakibatkan turunnya throughput hingga 50%. inilah alasanya saya menonaktifkanya, tapi karena Problem di ARP Mikrotik tadi akhirnya dengan terpaksa WDS harus di Aktifkan/fungsikan kembali agar mudah melakukan Queue disisi mikrotik untuk setiap Client yang ada dibawah Link PTP tersebut.

Nah sekian dulu Kisah dari saya, jika ada yang salah dengan konfigurasi mohon untuk dikoreksi, dan jika ada saran dan masukan mohon untuk meninggalkan Komentar. sekian dan terima kasih
Wassalam

Nb : CCQ sering Down saat Cuaca lagi kurang baik


19 November 2016

Setting Mikrotik (hAP-Lite,RB941-2Nd-Tc,RB751) Untuk Hotspot dengan Wireless Internal

Tags
Assalamualaikum
Tutorial kali ini akan membahas tentang bagaimana caranya melakukan konfigurasi pada Mikrotik yang sudah Include Wireless didalamnya untuk dijadikan AP Hotspot. Cara settingnya sebenarnya sama saja dengan setting mikrotik lainya yang tidak memiliki WLAN Adapter didalamnya jadi bagi yang sudah pernah atau bisa melakukan setting mikrotik yang tidak memiliki WLAN Adapter seharusnya bisa dengan mudah mempraktekan tutorial kali ini.

Artikel ini ditulis dikarenakan ada sebuah kasus yang baru saja saya temui, dimana ada seseorang yang minta untuk disettingkan Mikrotiknya untuk dijadikan Server Hotspot, namun orang tersebut belum memiliki AP External untuk dijadikan pemancarnya, karena itu digunakanlah wireless internal dari si mikrotik untuk dijadikan AP Hotspotnya.

Tutorial kali ini, tak hanya berlaku untuk RB941-2nd saja melainkan bisa juga diterapkan pada RB lainya yang sudah include Wireless atau WLAN adapter didalamnya dan memiliki Lisensi Level 4. Karena untuk Mikrotik level 3 walaupun memiliki Adapter WLAN didalamnya, tetap saja tidak bisa digunakan untuk mode AP contohnya SXT Series/SXT lite

How To

  • Hubungkan PC/Laptop anda langsung ke Modem atau sumber internet, bisa menggunakan Kabel LAN atau Via Wireless (Jika modem anda sudah Include Wifi juga)
  • Hubungkan Port 1 Mikrotik ke salah satu Port yang ada di Modem menggunakan kabel LAN
  • Akses Mikrotik anda menggunakan Winbox (Sebaiknya Mikrotik direset dulu)
  • Skenarionya, Ether1 akan dijadikan Ether yang terhubung langsung ke Modem (Sumber Internet). dan interface wlan1 akan digunakan sebagai Pemancarnya. dan Ether lainya diabaikan saja.
  • Ubah nama Interface untuk mempermudah anda mengenali interface yang akan anda gunakan (ether1 dan wlan1)
    Setting Mikrotik (hAP-Lite,RB941-2Nd-Tc,RB751) Untuk Hotspot dengan Wireless Internal
  • Beri IP Address buat ether1 yang mengarah ke modem. IP nya harus sekelas dengan IP Modem (ex:192.168.1.2)
  • Beri IP Address juga buat interface WLAN
    Setting Mikrotik (hAP-Lite,RB941-2Nd-Tc,RB751) Untuk Hotspot dengan Wireless Internal
  • Enable kan interface wlan1 (Karena defaultnya disabled) lalu atur modenya menjadi AP bridge,Band pilih 2GHz-B/G/N . Wireless Protocol pilih 802.11. SSID di isi sesuai keinginan anda. dan sisanya dibiarkan saja default atau disamakan dengan gambar yang ada dibawah ini
    Setting Mikrotik (hAP-Lite,RB941-2Nd-Tc,RB751) Untuk Hotspot dengan Wireless Internal
  • Setting DNS
    Setting Mikrotik (hAP-Lite,RB941-2Nd-Tc,RB751) Untuk Hotspot dengan Wireless Internal
  • Setting Gateway
    Setting Mikrotik (hAP-Lite,RB941-2Nd-Tc,RB751) Untuk Hotspot dengan Wireless Internal
  • Setting NAT

    Setting Mikrotik (hAP-Lite,RB941-2Nd-Tc,RB751) Untuk Hotspot dengan Wireless Internal
  • Setting Hotspot dengan memilih interface WLAN sebagai interface Hotspotnya
    Setting Mikrotik (hAP-Lite,RB941-2Nd-Tc,RB751) Untuk Hotspot dengan Wireless Internal


Selesai

Jika kurang jelas, silahkan simak Video dibawah ini



18 November 2016

Cara setting NanoStation Loco M2 Sebagai AP

Tags
Assalamualaikum.
Kali ini saya ingin share bagaimana caranya Setting atau konfigurasi Pada Radio Wireless Ubiquity NanoStation Loco M2 sebagai Access Point atau pemancar. Artikel ini sebenarnya sudah lama saya tulis namun karena belum sepenuhnya selesai makanya masih disimpan di draft, nah hari inilah baru sempet saya publish biar gak kelupaan nantinya.

NanoStation Loco M2 yang saya gunakan kali ini adalah Perangkat yang sama seperti pada artikel saya sebelunya tentang "Repair Port Lan yang tidak Terdeteksi". Jadi ceritanya, Radio NS Loco M2 yang saya dapat secara gratis ini tadinya bermasalah, namun setelah sedikit diutak atik akhirnya sekarang udah bisa digunakan. Dan sebagai informasi NS Loco M2 tersebut udah mengudara sekitar 1 Bulan lebih dan alhamdulillah belum ada masalah.

Untuk melakukan konfigurasi pada Nanostation Loco M2 ini sebenarnya sama saja seperti melakukan Konfigurasi pada Radio Wireless merek Ubiquity (UBNT) lainya seperti, Bullet, NanoStation,Rocket, Airgrid dan lain sebagainya. Namun mungkin masih ada diantara teman-teman pembaca yang belum pernah atau kebingungan melakukan settingan pada NanoStation Loco M2 ini makanya artikel ini saya publish.
  • Setting IP Address Laptop/PC yang akan digunakan melakukan konfigurasi NS Loco M2 ini menjadi sekelas dengan IP Default NS Loco M2 (192.168.1.20 adalah IP Default Perangkat UBNT)
  • Pasang Kabel LAN di PC/Laptop lalu hubungkan dengan Colokan LAN yang ada di POE Adaptor
  • Pasang Kabel LAN di NS Loco M2 lalu hubungkan dengan Colokan yang berlabel POE pada POE Adaptor
  • Colok POE Adaptor pada Colokan Listrik
  • Buka Browser di Laptop/PC Anda (Firefox/Chrome)
  • Ketik IP NS Loco M2 di Address bar lalu Enter (192.168.1.20)
  • Login menggunakan username : ubnt dan password : ubnt


Firmware NanoStation Loco M2 yang saya gunakan kali ini masih versi Lawas yaitu XM.v5.3.5 jadinya untuk pemilihan Country masih tersedia Compliance Test, berbeda dengan versi-versi terbaru yang mana Country Compliance Test disembunyikan. Namun tetap saja anda masih bisa memunculkannya kembali menggunakan Aplikasi Putty, Selengkapnya baca di "Menampilkan Compliance Test"

  • Klik Tab Wireless. Wireless Mode pilih Access Point . SSID diisi sesuai keinginan anda. Country Code pilih Indonesia atau Compliance test (Tujuanya agar anda bebas memilih Frekuensi). Chanel Width pilih 20Mhz (Karena perangkat seperti Laptop/Smartphone belum support untuk 20Mhz keatas). gunakan Password jika anda menginginkanya. lalu Klik Change
  • Klik Tab Network. jika anda menginginkan Nanostation Loco M2 ini menjadi Bridge maka pada Network Mode pilih Bridge. lalu settingan IP disesuaikan dengan keadaan dalam jaringan anda.
Selesai !. Mudah bukan. Nah sekian dulu artikel tentang "Cara Setting NanoStation Loco M2 sebagai Access Point" ini semoga bermanfaat untuk anda.


13 November 2016

Install Mikrotik Full (Lisensi Level 6) di Virtual Box

Tags
Assalamualaikum 
Kali ini saya ingin share bagaimana caranya menginstall Mikrotik Full Lisensi pada Mesin Virtual Box. Nah tutuorial ini cocok untuk anda yang baru ingin belajar mikrotik namun mungkin belum memiliki kemampuan untuk membeli Routerboard atau mungkin tidak mempunya Komputer/PC bekas yang bisa di install Mikrotik di dalamnya

Ya solusi dari masalah tersebut adalah dengan menggunakan mesin Virtual, yaitu Aplikasi seperti Virtual Box atau VMware Player. Untuk File mikrotiknya bisa di dapatkan dari Situs resmi Mikrotik. namun yang menjadi kendala, File ISO yang kita dapatkan tersebut memiliki lesensi level 0 alias hanya bisa digunakan untuk waktu 24 Jam, dan setelah lewat 24 jam maka mikrotik tersebut tidak sudah tidak bisa digunakan lagi sehingga konfigurasi yang sudah kita setting akan hilang.

Kali ini saya akan membagikan File ISO Mikrotik 5.20 Full Version alias sudah include Key Aktivasinya Namun penggunaan Mikrotik ISO ini sebaiknya hanya untuk pembelajaran saja. Untuk penerapan Mikrotik Router dalam jaringan sebaiknya anda membeli Routerboard atau membeli lisensinya di situs mikrotik.co.id


Yang perlu disiapkan adalah


  1. Software Virtual Machine, Contohnya saya menggunakan Virtual Box
  2. File ISO Mikrotik

Langkah Kerja


  • Download dan Install Virtual Box Hingga selesai
  • Download Dan Extract File ZIP Mikrotik. Didalamnya terdapat file bernama Mikrotik-5.20_Full_Level6.iso dan sebuah folder dengan nama LISENSI
  • Buka/Jalankan aplikasi Virtual Box, 
  • Buat Virtual Machine baru, lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini
  • Klik New

Install Mikrotik Full (Lisensi Level 6) di Virtual Box

  • Type pilih Linux. Version pilih Other
    Install Mikrotik Full (Lisensi Level 6) di Virtual Box
  • Tentukan nilai RAM untuk mikrotik, 32Mb pun bisa anda gunakan
    Install Mikrotik Full (Lisensi Level 6) di Virtual Box
  • Pilih Create untuk membuat Virtual Harddisk baru
    Install Mikrotik Full (Lisensi Level 6) di Virtual Box
  • Klik Next
    Install Mikrotik Full (Lisensi Level 6) di Virtual Box
  • Klik Next Lagi
    Install Mikrotik Full (Lisensi Level 6) di Virtual Box
  • Tentukan besar ukuran hardisk
    Install Mikrotik Full (Lisensi Level 6) di Virtual Box
  • Setelah Jendela Wizard tertutup Klik Settings yang ada di tengah2 tombol New dan Start
  • Pilih menu Storage
  • Lalu Klik Ikon disk yang ada tulisan Empty, lalu disebelah kanannya klik Ikon disk juga untuk memilih File ISO Mikrotik yang tadi sudah di Download dan di Extract Lalu Klik OK
    Install Mikrotik Full (Lisensi Level 6) di Virtual Box
    Install Mikrotik Full (Lisensi Level 6) di Virtual Box
    Install Mikrotik Full (Lisensi Level 6) di Virtual Box
  • Klik Start, maka Virtual Machine akan melakukan Booting pertama kali dan akan mengantarkan anda ke menu Instalasi Mikrotik. Tekan A di keyboard untuk memilih seluruh Package Mikrotik lalu di lanjutkan dengan menekan tombol I untuk menginstal
    Install Mikrotik Full (Lisensi Level 6) di Virtual Box
    Install Mikrotik Full (Lisensi Level 6) di Virtual Box
  • Setelah Proses Instalasi selesai Maka anda sudah dapat masuk ke Mikrotik dengan username/login = admin dan password = tidak ada password
    Install Mikrotik Full (Lisensi Level 6) di Virtual Box
  • Agar Mikrotik anda menjadi Full Version (Level 6) maka anda harus meremote Mikrotik yang ada di Virtual Box melalui Komputer anda dengan menggunakan Aplikasi Winbox, lalu saat diminta File Lisensi, maka Pilih Import Key dilanjutkan dengan memilih File Lisensi/Key yang tadi sudah di download bersamaan dengan File ISO Mikrotik
Selesai
Semoga Artikel Tentang Install Mikrotik di Virtual Box ini bermanfaat untuk anda